Kasus Covid-19 Meningkat Pemkot Surabaya Tak Tutup Pusat Keramaian
JawaPos.comâ"Meski kasus aktif Covid-19 di Surabaya meningkat, Pemerintah Kota Surabaya memutuskan tidak menutup pusat-pusat keramaian. Upaya pencegahan yang dipilih adalah dengan melakukan beberapa poin antisipasi.
Wakil Sekretaris Satgas Covid-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto menjelaskan, terdapat beberapa poin yang diterapkan. Pertama adalah konsistensi dalam pelaksanaan kegiatan 3T (testing, tracing, dan treatment).
âKemudian melakukan penerapan blocking area secara konsisten dan terintegrasi bersama Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo,â jelas Irvan saat dikonfirmasi, Jumat (12/11).
Pemkot Surabaya juga akan memperbanyak lokasi swab test masal. Terutama di wilayah yang terdapat pasien terkonfirmasi Covid-19. âKeempat, penegakan protokol kesehatan dengan berbasis yustisi yang dilaksanakan di jalan-jalan protokol,â terang Irvan.
Berikutnya, lanjut dia, melakukan monitoring penerapan protokol kesehatan di tempat kegiatan usaha di wilayah kecamatan/kelurahan masing-masing. Termasuk mengecek penerapan QR Code PeduliLindungi.
âSelain itu, melakukan monitoring penerapan protokol kesehatan di sekolah-sekolah di wilayah kecamatan/kelurahan masing-masing,â jelas Irvan.
Pemkot juga akan meningkatan capaian vaksinasi dosis 2 (dua) terutama bagi masyarakat yang sudah melaksanakan vaksinasi dosis 1 (satu). âTerakhir, kami akan memaksimalkan peran satgas kampung tangguh Wani Jogo Suroboyo,â terang Irvan.
Sebelumnya, awal November, kasus aktif Covid-19 di Surabaya mengalami peningkatan. Dari catatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, pada Senin (1/11), hanya terdapat 5 kasus aktif di Surabaya. Jumat (12/11), terdapat 13 kasus aktif.
Kepala Dinas Kesehatan Febria Rachmanita mengungkapkan peningkatan kasus Covid-19 itu karena ada perjalanan dari luar daerah di Surabaya. Ketika masuk ke Kota Surabaya, mereka dinyatakan positif Covid-19 dan dirawat di Surabaya.
âMereka dari perjalanan luar kota Surabaya. Kasus aktif baru di Surabaya itu bukan berasal dari klaster yang ada di Surabaya. Seperti klaster pendidiakn atau Pembelajaran Tatap Muka (PTM), tempat wisata, maupun mal,â ucap Febria Rachmanita.
0 Response to "Kasus Covid-19 Meningkat Pemkot Surabaya Tak Tutup Pusat Keramaian"
Post a Comment